Sahabat
Oleh:
Sri utami
Sahabatku adalah terkesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan
Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa
raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak
tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri dalam
kesegaran
Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu
menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian
Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
TA,07012022
Rengkuhan
Tangan
Bergandeng tangan
Ke mana pun kita berjalan
Berjalan menyusuri lorong kecil pun jalanan besar
Tak pernah sekalipun menyerah
Tuk sampai sebuah tujuan
Erat sungguh kala itu
Kau pegang tanganku
Begitupun aku
Memoriku masih ingat betul
Kala itu kita masih begitu polosnya
Berjalan tak peduli itu duri,
hutan lebat, ataupun berliku
Kita terjang begitu saja
Akupun tak takut apapun itu
Karna aku tak sendiri
Ada kamu sahabatku…
Aku percaya padamu
Menyusuri jalan yang berliku
Mengambil keputusan tanpa pemikiran panjang
Berjalan dan berlari
Dengan begitu yakinnya
Tak peduli hujan pun gelap malam
Teringat pada tujuan nan jauh di sana
Demi itu saja
Dan kini kita telah sampai, sahabat
Lakukan apa yang kau impikan
Akupun demikian
Mari kita lukis kembali perjalanan hidup
Di tanah rantauan ini.
TA,07012022
Cinta
Tak Tahu Persisnya
Pertama kali aku melihatmu
Aku tidak ingat apa-apa
Apakah langit menyengat kulitku
Atau betapa indahnya matahari terbenam
Karena, aku hanya melihatmu
Kamu adalah keindahan
Di setiap helai bulu matamu adalah anugerah dari-Nya
Tawamu yang lepas
Seolah aku ingin masuk di antara barisan gigimu
Yang kian hari makin membuatku sulit untuk lepas dari
keterpakuan
Ketika matamu terpejam itu sudah cukup
Ya itu sudah cukup
Lalu kau buka dengan sengaja
TA,07012022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar