Jumat, 02 Desember 2022

Tersampaikan!

 








PUISI

Oleh : Isna



*Keseriusan* 


Kerikil kecil mewakili perih

Tertendang tak sengaja oleh sang hati

Harapan hadir terselimuti bara

Curahan teduhnya matamu tak mampu memalingkan raga ini


Hampa yang ada jadi simbol

Terpaut pada asa yang pupus tanpa kata perintah

Menitipkan kepingan detak yang hampir musnah

Terbuka satu cahaya menawarkan makna


Kekosongan telah bertahta sejak lama

Gelap, hitam dan tanpa purnama

Hangat telah membakar seluruh isi semestaku

Seperti kepergianmu yang telah menyadarkan aku banyak hal


***


 *Selamat Datang* 


Bila ada cinta yang bertahta

Raga ini akan penuh suara

Riang gembira penuh bahagia

Ku katakan pada dunia bahwa, 'aku sedang jatuh cinta'


Janji tak akan saling menyakiti

Meskipun terkurung dalam dua bilik yang sepi

Engkau dan semua kata menanti

Dan aku yang akan memilih untuk tetap sendiri


***

 *Memilih* 


Jujur hari ini tak akan sama dengan kemarin

Meskipun sikapmu sehangat lilin

Bahkan ada rasa yang sedang bermain

Seolah-olah semuanya terasa lain


Dia yang menyapamu dengan hangat

Seperti terpaut dua hati dalam harapan erat

Lalu terlontar percakapan yang penuh harap

Pada waktu yang nantinya akan mengungkap


***

 *Kita Sama* 


Lukamu adalah perihku

Dimana kamu terjatuh

Aku ikut tersungkur lemah

Bukan karena air matamu

Namun pada semua yang aku bebankan pada cinta ini


Kadang luka tak perlu di sembunyikan

Bahkan tidak layak untuk di sembuhkan

Aku yang tetap menyayangimu

Beralih tak ingin terlihat dari pada hadir


Kita dan semua duka

Akhir yang kita pilih bernama luka

Kekecewaan mu yang telah abadi

Bagai belati menghujam nadi


***

 *Sedih Hari Ini* 


Meraup mimpi pada gurun yang panas

Tersakiti tanpa ingin di mengerti

Tanpa memperdulikan waktu terus memacu

Setidaknya ada yang harus aku selamatkan


Kalau ragamu tak berbentuk lagi

Aksara yang aku miliki adalah wakilnya

Menoreh pesonamu tanpa jeda

Seperti aku yang telah kehabisan makna


***

 *Kekuatanku* 


Bebasku setelah terhempas

Muara tersirat penuh duri

Kekuatan yang ada hampir lenyap

Sayup terdengar pintamu berkumandang


Aku yang memilih terhanyut

Tanpa rakit atau sang penyelamat

Biarkan saja tenggelam ke dasar samudera

Jika di sanalah cinta kita akan bersatu


***

 *Menuju Satu Hati* 


Takut kau bisikkan pada angin malam

Bahtera terkembang menuju lautan luas

Musim berganti membuatmu emosi

Ada kisah yang tak terkendali


Menutup luka menyelamatkan raga

Padahal jiwa telah merana

Membiarkan obat sebagai pengganti lara

Sementara kamu telah pergi untuk selamanya


Ketakutan yang ada telah merobek kalbu

Curahan hujan di bumi sama derasnya seperti air mata

Mencari keteduhan pada sepohon kerindangan

Padahal tak ada yang bisa membuatmu tersenyum lagi


***

 *Bahagia Kita* 


Tersampai rindu karena kamu

Memiliki kenangan yang terbungkus harapan

Walau malu menyelimuti cintaku

Tetap dirimu yang aku mau


Dulu mungkin hanya kelam

Hari ini telah menjadi cahaya

Esok adalah keputusan yang nyata

Pastikan terpatri dalam hati, hanya ada kita berdua


***

 *Jangan Pergi* 


Selat mana yang mau kau jadikan persembunyianmu

Aku datang dari dasar hatimu

Bahkan samudera yang terbentang telah mengalahkan jarak kita

Aku datang hanya untukmu


Hadirku dengan cinta seluar jagat raya

Sayang yang tak terbilang

Bahkan rindu yang lebih syahdu dari malammu 

Terima atau buang aku saat ini

Itu adalah keputusan yang hakiki


***


Jombang, 021222

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 *[SDN PASIRJAYA APRESIASI]* Bangga! Selamat kepada para peserta didik SDN Pasirjaya yang telah menorehkan prestasi gemilang di Festival Tun...