CERPEN
Kembali Pada Kata Kita
Oleh : Isna
***
Isna mengetuk pintu ruang kerja Mia, rekan kerjanya.
"Masuk, Na!"
"Aku ganggu kah?"
"Tidak. Duduklah. Aku baru mau mengajak kamu makan siang untuk bicara."
"Oya. Maaf kalau aku mendahului."
"Tidak apa-apa. Ayo, kita bicara saja saat ini."
Mia merapikan berkas di meja kerjanya dan keduanya ngobrol di sofa ruangan.
"Tentang Barra!" Mia mulai berbicara.
Isna menatap Mia. Dia sudah tau apa yang akan sahabatnya katakan saat ini.
"Dua hari lagi, Barra akan menjadi Pimpinan kita. Proyek yang tertunda seminggu yang lalu, akan dia lanjutkan bersama kamu."
"Aku boleh mundur?"
Pertanyaan Isna membuat Mia kaget.
"Aku akan meminta untuk pindah ke kantor cabang."
Mia makin kaget. Dia menatap wajah sahabat baiknya itu.
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa kerja di tempat ini jika harus bertemu dia!''
"Apakah Om Ilham tau keputusan ini?"
Isna menggeleng. Om Ilham adalah Papa Barra dan sekaligus Om dari Mia.
"Sudah lebih dari lima tahun. Barra meninggalkan tempat ini. Apakah kalian berdua masih dalam pikiran yang sama?"
"Maksudnya?"
"Salah paham seperti dulu."
Isna terdiam sejenak dan lalu menggeleng.
"Lalu?"
"Aku tidak nyaman saja!"
"Satu kantor denga Barra?"
"Iya. Aku ingin menghindarinya."
"Kamu masih membencinya?"
"Aku rasa itu adalah perasaannya padaku!"
"Dia masih mengharapkanmu!"
Isna terdiam mendengar penjelasan Mia.
"Menyimpan dendam adalah hal yang membuat aku menghabiskan seluruh sisa hidupku!"
Mia menatap Isna saat mendengar sahabatnya mulai bicara serius.
"Aku tidak mau bertemu dendamku. Bagiku dia sudah hilang dari duniaku!"
Mia menghela nafasnya dan makin terdiam.
"Maaf jika aku memaksa agar kamu tetap di sini. Ini permintaan Barra."
Kini Isna yang kaget.
"Barra datang saat ini adalah untuk memperbaiki apa yang salah dulu. Dia masih mencintaimu!"
Dengan hati bimbang, Isna melangkah keluar dari ruangan Mia.
***
Bersambung ...
Jombang, 031222
Tidak ada komentar:
Posting Komentar