Jumat, 03 Juni 2022

Rizki

Rezekimu berapa?

Rezekimu dimana?

Allahlah  penentunya.


Yang namanya rezeki itu tidak  bisa di tebak. Ibarat orang belajar nembak. Kadang tepat sasaran kadang meleset.


Tapi, walau begitu peluru peluru usaha harus digencarkan. Granat granat ikhtiar harus di kencangkan. Bombardir  doa pun harus lebih dikuatkan.

Agar dentumannya menembus sampai kelangit teratas. Dan menembus batas  taqdir yang telah tersurat oleh sang pemilik singgasana Arasy.

Dan gempitanya sampai ke semesta raya.

Berbuahlah segala ikhtiar dan rengek pinta.


Terkadang, rezeki datang tanpa di sangka - sangka. 

Kadang juga yang dinanti tanpa kabar berita.

Namun yakinlah disetiap doa yang kau pinta. Disetiap jemari yang kau tengadah . Setiap derap kaki teriring  langkah.

Mencari maisyah dengan menggapai ridho Allah 


Namun kau harus sabar dan ikhlas 

Kan ada doa  yang belum terbalas. Namun     kekayaan Allah yang maha luas. Tak terbatas. Akan menghampirimu hingga kau merasa puas.


Tapi, ada saatnya manusia tak sabar. Menunggu penantian yang penuh debar. Dengan prilaku gusar. Hingga berkata kasar. Protes dan demo kepada Tuhan yang Maha Besar.Seperti mahasiswa minta turunkan harga pasar.


Kemana rezekiku?

Rezeki tak kemana mana. Ia sudah ada pada singgasananya. Hanya kita mungkin yang salah senjata. Dalam menembaknya . Atau salah  pakai petunjuk arahnya. Hingga kita belum sampai ke tempat dimana rezeki sudah diatur oleh -Nya.

Tentang kadar atau jumlahnya. Segitulah rezeki kita. Dan jangan takut rezeki tertukar. Percayalah pada qoda dan qodar.


Tapi jangan pula malas. Mengemis pinta yang belum berbalas. Mengais Rizki Allah di Rahmatnya yang Maha luas.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senja di Balik Layar dan Puncak Pengetahuan

(Penulis: Kang Asep, Pengawas Sekolah bidang PAI Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, WA 085864675753) Ponselku bergetar, memecah fokusku me...